Siapa yang tidak tahu kata Bully?
Ya, definisi dari kata tersebut
secara umum adalah : ancaman yang lebih kuat dari pihak yang lebih lemah, atau
dalam pendapat saya sendiri adalah perilaku buruk yang dilakukan oleh beberapa orang
terhadap sesuatu yang mereka tidak sukai, seperti orang lain, atau organisasi
yang mereka anggap mengganggu.
Saya pribadi miris dengan Negara
Indonesia ini, entah dengan Negara yang lain. Yang namanya pembullyan sering terjadi
di era sekarang, apalagi dengan adanya teknologi seperti social media.
Menurut saya juga sama dengan
beberapa pendapat orang tentang pembullyan di Indonesia. Memang semua hal pasti
ada pro dan kontra, tapi hanya sedikit orang yang menanggapi secara dewasa
alias jalan netral. Pembullyan di Negara kita ini tidak seperti pembullyan yang
marak di Amerika kebanyakan.
Kasus pembullyan Amerika setahu
saya adalah kasus anak-anak muda di sekolah, mereka yang dianggap paling aneh
“menurut teman-temannya” atau siapa yang paling pintar serta memiliki paras
yang cantik selalu menjadi korban bully oleh teman-temannya yang iri. Sedangkan
di Indonesia, saya lebih sering menemukan kasus pembullyan di social media
hanya karena mereka berbeda dari apa yang mereka sukai, dan apa yang mereka
yakini.
Disini saya mengungkapkan kemirisan
akan hal itu. misalkan, hanya karena kita berbeda memilih sang calon presiden,
kita bisa saja berperang saudara, hanya berkoar menunjukan siapa yang lebih
pantas, saling menjelek-jelekan, menjatuhkan, bahkan ada yang sampai main
kekerasan. Artis yang menjadi Idola selalu dibully kalau mereka salah sedikit
dalam berperilaku di televisi, begitupun dengan fansnya.. ( ingat, semua adalah
manusia biasa )
yang saya pikir, apa untungnya dari
pembullyan itu? apakah dengan itu bisa membuat sesuatu yang kita pilih mejadi
Berjaya?.. atau membuat semua orang mengikuti kita dalam apa yang kita pilih?
Tentu tidak!
Dampaknya adalah semakin banyak
yang benci, semakin banyak yang memandang buruk kita atas perilaku pembullyan
itu terhadap mereka, terjadi permusuhan dan kehancuran, Dosa!
Sebenarnya saya tahu secara
Logistik, semua manusia diciptakan memiliki hati Nurani dan otak yang sempurna
dalam berpikir. Saya tahu manusia rindu akan perdamaian, kita pasti bahagia
dalam perdamaian terhadap siapapun yang membuat kita nyaman, tapi yang saya
heran kenapa kita lebih menurut terhadap keegoisan, apa untungnya ??
Apakah dengan egois kita bisa
menang?
Apakah dengan egois, hati kita bisa
bahagia, tenang dan tentram?
Walaupun keegoisan kita yang menang,
saya yakin itu yang membuat hati kita selalu ngebatin, membuat pikiran kita
tidak tenang, dan terjadinya masalah kita dimana-mana.
Cobalah kita pahami lagi arti
hidup. Contohnya Kita bermusuhan hanya karena tim favorit sepak bola kita
berbeda, memangnya tim sepak bola itu yang membuat kita bahagia dalam hidup
kita lahir batin? Tentunya hanya sekedar hiburan sesaat, tapi dengan permusuhan
yang besar atas tim lain.
Begitupun kita mengidolakan seorang
artis, dan menghina artis lain kalau kita merasa mereka adalah saingan.
Memangnya si artis itu menjamin kebahagiaan kita dunia akherat? Mereka juga
memiliki Tuhan dalam masalahnya. Kita hanya sekedar fans yang dibutuhkan untuk
mendukung dan mendoakan, serta rasa cinta, tapi mereka tidak memberi kita
apa-apa seumur hidup.
Hanya dari konflik itu terjadilah
pembullyan, saling mencaci maki, menghujat dengan kata-kata kasar. Yang mereka
pikir dengan hal itu apa yang mereka pihaki bisa bahagia, Berjaya, dan hebat.
tidak sama sekali !!
Justru dengan adanya itu, mereka menjatuhkan
pamor mereka sendiri, mereka menciptakan orang-orang yang benci terhadap
mereka. kenapa mereka bisa seperti itu? karena keegoisan. Mereka lebih menuruti
nafsu egois mereka dibanding kepala dingin.
Alasan dari mereka adalah : masalah
harga diri, sakit hati, mereka hanya membela diri. kalau memang kita bijak, dan
ingin yang namanya perdamaian.. tunjukan sifat baik kita terhadap mereka,
beserta doa. Kalau kita membalas yang ada masalah semakin besar.
Doakan mereka yang membully segera
sadar dan mendapat Hidayah, jadikan itu hikmah dalam hidup kita. Jangan
membalas dendam dari apa yang mereka lakukan.
Sudah banyak prilaku tauladan
sepert itu kok, contohnya perilaku para Nabi dan orang-orang sukses lainnya.
Mereka banyak yang menghina, tetapi mereka menanggapi itu dengan hati yang
sabar.
Teringat dengan sepenggal lirik
dari lagu “RINDU BERSATU” yang dinyanyikan oleh beberapa penyanyi Indonesia..
~ percuma ada cinta.. kalau tuk
bertengkar terus,
Percuma ada rindu..kalau tak saling bersatu,
Saya suka sekali mendengar lagu itu
kalau sedang sedih memikirkan pembullyan.
Saya sangat berharap dan selalu
berdoa untuk Negri ini, jauhkanlah kami dari sifat pembullyan, jadikanlah kami
saudara yang erat, jadikanlah kami keluarga Adam yang bersatu, saling membantu,
menghargai, serta memiliki solidaritas yang sangat tinggi.. ya Allah saya mohon
Walaupun doa ini seakan mustahil,
setidaknya hindarkanlah kami dari orang-orang yang senang membully. Jadikanlah
kami orang yang selalu merasa damai.
Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar