Rabu, 11 Februari 2015

Dosa Termanis sang *******





"DOSA TERMANIS SANG ......."

cerita Fiksi Karya: Al-fathur ridwwan




Aku bersyukur, aku dilahirkan sebagai wanita cantik dan dipandang menawan banyak orang. Aku memiliki sifat yang anggun dan pemalu, itu kata mereka. sudah banyak laki-laki yang mendekatiku bahkan menyatakan cinta padaku, tapi selalu aku tolak. Aku sudah memiliki seorang kekasih, dia baik, pengertian dan selalu tahu dengan apa yang aku rasakan dalam hati. Aku sangat mencintai dia begitupun sebaliknya. Kami sudah menjalin hubungan hampir tiga tahun yang lalu, sejak pertama kali kami masuk kuliah. Kami senang Travelling, bahkan sampai jauh dari kota kami. Sampai-sampai kami menyewa sebuah kamar dihotel dan tidur satu ranjang. Terus terang saja, sudah dua kali kami melakukan hubungan sex, - ya..hubungan yang benar-benar terlarang bukan?

Namun, ada masalah diantara kami kalau kami benar-benar tidak akan bersama selamanya. Sebabnya sudah jelas, padahal kami sudah nyaman satu sama lain, aku setia dengannya begitupun dia juga setia denganku.
Sampai pada akhirnya kami benar-benar harus berpisah dan melanjutkan hidup baru kami masing-masing.

Awalnya dia membahas soal ini, dimana hubungan kami harus selesai. Aku mencoba untuk mengerti walau sebenarnya aku tidak rela, aku menangis – diapun menangis. Kami berpelukan erat.
“kita tidak mungkin terus bersama.” Katanya sambil menatapku sayup.
“aku tahu, tapi apakah kita akan sering bertemu?” kataku. dia merunduk, dan kembali menatapku – tersenyum manis.
“semoga saja, semoga saja kita masih bertemu dan saling sapa.”
Aku semakin sedih, sebenarnya aku tak rela. Tapi apa boleh buat, cinta yang kami jalani selama ini adalah cinta terlarang. Sampai kekasihku itu sudah dijodohkan dengan orang lain, sebentar lagi mereka menikah. Aku harus merelakan itu, dan dia berpesan padaku harus mencari kekasih yang sebenarnya – agar aku juga bisa menikah.
Dia meninggalkanku, tapi kami tidak Lost contact. Aku selalu menangis disaat melihat foto kami berdua, aku rindu dengannya, aku ingin sekali bertemu dia lagi walau hanya sekedar mantan. Tapi aku tidak boleh berharap lebih karena dia akan segera menikah. Sampai pada dua minggu kemudian, aku bertemu dia sedang makan berdua disalah satu restaurant – bersama tunangannya.

Aku bersembunyi dibalik pintu kaca restaurant itu. sedih rasanya melihat mereka dengan mesra makan berdua, bercanda, foto bareng dan lain-lain layaknya dua pasangan yang sudah resmi menjadi suami istri.
Aku tidak boleh cemburu lagi, dari pada aku menangis lebih baik aku pulang.

Sorenya bel rumahku berbunyi, kebetulan aku hanya sendiri dirumah. Aku membuka pintu dan terkejut kalau dia datang kerumahku untuk memberikan undangan pernikahannya. Hatiku bercampur senang dan sedih karena dia kembali datang kerumahku, namun untuk memberikan undangan itu padaku.
“selamat ya.” Kataku, mecoba untuk tenang
“aku doakan agar kamu bisa menyusulku untuk menikah.” Sahutnya, membelai bahuku untuk ketenangan. “sebenarnya aku juga ingin lebih lama menjalin hubungan terlarang ini, tapi kita kan sudah semakin dewasa dan harus menemukan jalan yang benar.”
Aku menghela nafas dan mengangguk, mencoba untuk mengerti. “ya..kita harus merahasiakan hubungan dosa termanis ini, dan melupakan semuanya yang sudah berlalu, aku yakin aku juga akan menemukan cinta yang halal dikemudian hari.”
Kami berpelukan lagi, sebelum dia berpamitan. Aku sedikit memberi nasehat padanya, - “ jadilah pasangan yang setia terhadap calon Suamimu, jadilah istri yang baik ya, aku harap kamu cepat memiliki seorang bayi yang lucu dan menjadi seorang ibu, doakan aku juga supaya aku cepat mendapatkan seorang pria dan dilamar olehnya.”
Akhirnya, hubungan terlarang kami berakhir dan kami menemukan jalan yang benar dalam percintaan yang akan abadi.

Ternyata inikah rasanya, selama hampir tiga tahun kita melakukan dosa termanis sesama jenis, wanita dengan wanita atau sering disebut Lesbian?.

Setelah itu, dihari pernikahan mantanku dengan suaminya, aku didekati oleh seorang pria yang mengaku sebagai sepupu dari mantan terlarangku. namanya Fery, dia mendekatiku sampai beberapa hari kedepan, aku menilai Fery sangat sopan, baik dan lucu. Aku mulai menyukai dia, sampai akhirnya Fery menyatakan cintanya padaku dan aku menerimanya.

Hampir setahun aku menjalin hubungan baik dengan Fery, akhirnya dia melamarku dan kami menikah. Mantan terlarangku sudah melahirkan seorang anak laki-laki. Sekarang aku dan dia hanya menganggap sebagai saudara saja.

sampai akupun hamil dua bulan, mengandung anak dari hasil hubunganku dengan Fery.

Kami hidup Bahagia.....
~ end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar