Selasa, 25 November 2014

IT'S ME 2






“IT’S ME-2”

( pengagum cerita Nabi )


Pohon yang rimbun dan besar, berada di salah satu kota kecil di Islamabad Negara Pakistan. disini memang terasa adem untukku berkumpul dan bermain, namun memang agak sedikit terganggu ketenangannya karena pohon besar ini bersebelahan dengan lapangan sepak bola umum.
Aku ali, aku berada di negri ini hanya untuk berlibur dan tinggal dirumah pamanku yang kebetulan warga Negara Pakistan. Aku memiliki  tiga teman baik sekaligus tetangga dekatku. Mereka adalah Wahaj, Mochseen, dan yang perempuan Rabbeya, gadis dengan Hijab dan masih dibilang saudara dengan Mochseen. Kami seumuran, hampir setiap sore sehabis Ashar kami bermain di bawah Pohon besar ini untuk berkumpul dan menikmati langit Jingga di tanah Pakistan.
           
Teringat aku memiliki buku mengenai cerita ke-25 Nabi. Aku berniat memamerkan buku ini kepada tiga temanku di pohon itu, buku ini sangat menarik dan menjadi favoritku, mereka juga menyukainya walau buku ini berbahasa Inggris. Kupikir mereka adalah warga Timur tengah yang lebih banyak tahu mengenai Biografi dan Riwayat para Nabi daripada aku.

“ aku tahu.., memang sudah ada bukti beberapa di ayat Al-Quran mengenai perjuangan hidup para Nabi “. Kataku ( dengan bahasa inggris ) – untung mereka juga lumayan bisa berbahasa inggris.

“contohnya seperti surat Al-a’raf ayat ke-24 yang menceritakan Nabi Adam diturunkan ke Bumi, dan Surat pertama Al-Alaq ayat 1-5 yang menceritakan penyampaian wahyu pertama malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad s.a.w .., tapi ada yang aku bingung sampai sekarang…, mungkinkah kita yang akan masuk Surganya Allah nanti akan bertemu dengan ke 25 Nabi itu ?.” Tanya ku lagi.
“Kalau benar iya.., aku sangat senang sekali.., jujur aku sangat mengidolakan mereka, hanya karena membaca riwayat mereka dibuku ini “.
Aku melihat respond dari Wahaj, Mochseen, dan Rabeyya hanya terdiam dan saling berpandangan. Wajahnya unik saat mereka memasang tampang datar mereka. wajah mereka sangatlah mirip, tampang khas timur tengah. Alis yang panjang dan tebal, mata yang besar dan lentik serta tak ada satupun dari mereka yang hidungnya Pesek. ( bukan maksud aku untuk merendahkan yang pesek ya. Tapi memang RAS timur tengah memiliki Hidung yang mancung )

“ kenapa kalian diam ? “. Tanyaku lagi.

“ sebenarnya kami juga ragu, haha.., memangnya kamu belum Tanya pamanmu ali ? “. Jawab Wahaj sambil melahap  kebab daging Unta kesukaannya.

“ pamanku juga tidak tahu, aku harus belajar sendiri soal ini. Andai saja aku hapal semua ayat Al-quran,, pasti aku seenggaknya tahu soal ini”. Jelasku lagi.

“ coba saja kamu cari di buku-buku Islamic, atau buku Hadist, mungkin kamu bisa mengerti “. Rabbeya memberiku ide

“ atau besok kamu tanya pada tuan Harun ( guru kursus kami di Pakistan )”. Sambung Mochseen.

“atau tanya pada Imaman di masjidil sekitar sini”. sambung Wahaj lagi sambil melahap kebab daging unta.
Aku membuka-buka buku cerita nabi ini. Dan melihat-lihat gambar beberapa tokoh ilustrasi dari berbagai cerita nabi. Entah mengapa setiap aku membaca buku ini, rasa kagum dan haruku terhadap perjuangan mereka begitu besar. Mereka rela dihina, dicaci maki, bahkan ada yang selalu ingin dibunuh oleh kaum mereka sendiri. Terus terang, aku sempat meneteskan air mata saat membaca bagian cerita nabi Muhammad disaat beliau hendak wafat. Kata terakhir yang beliau katakan adalah “Ummati”. Yang artinya beliau sangat mencintai umatnya orang-orang Muslim,

“ kamu sangat mengagumi para Nabi, ali ? “. Tanya Wahaj sambil menggigit kebab daging Unta yang dipegangnya. ( aku menebak difikranku itu adalah gigitan ke-6 pada saat makan sambil bicara )

“ ya…, banyak teman-temanku yang lain bilang aku ini konyol, tapi yang namanya kagum itu langsung dari hati kan ?, dan tidak bisa kita bohongi.., iya kan ? “

“sebenarnya bagus, aku juga sering menangis apabila mendengar sholawat dari Abi ku. 

“ jelas Mochseen. “ ia memiliki suara yang merdu saat sholawat, apalagi disaat menemaniku tidur diwaktu kecil, abi ku selalu bersholawat sampai aku terlelap”.
Rabbeya mendekatiku dan meminjam buku cerita Nabi yang aku pegang. “ aku yakin, semua umat muslim pasti kagum dengan perjuangan mereka dalam membela agama Allah.., tapi jarang yang sekagum kamu…., aku juga ingin sekali bertemu mereka, terutama Muhammad s.a.w, hanya wanita sholehah yang akan masuk surga bersama beliau, aku dengar sih seperti itu. Haha.., semoga”.
Aku tersenyum. Melihat teman-temanku ini mengerti apa yang membuat aku penasaran, mereka tidak menganggap ini konyol. Walaupun agak sedikit kecewa juga kalau ternyata mereka tidak tahu betul apakah kita akan bertemu semua nabi jika masuk surga. Hari sudah sangat sore, dan kami pulang.

            Sampai rumah, aku teringat usul dari Rabbeya, aku mencari buku hadist milik pamanku namun aku tak tahu dimana letak halaman yang tertulis kalau kita akan bertemu nabi “jikalau kita masuk surge Allah”.
Apakah aku harus bertanya pada imaman di masjidil atau tuan Harun ?.., ahh yang jelas, mau itu akan bertemu atau tidaknya.., aku tetap kagum pada nabi-nabi itu, terkadang aku berfikir andai saja aku terlahir pada jaman Rasulullah, apakah aku akan jadi pengikutnya atau malah sebaliknya, itu tergantung kepercayaan kita juga.

            Mereka adalah manusia-manusia yang sangat hebat. dengan cerita masing-masing yang penuh makna, mukjizat-mukjizat yang mereka miliki juga adalah tanda pemberian berkah dari Allah atas kesabaran mereka. aku akui aku sangat kagum dengan mereka terutama nabiku sendiri Muhammad s.a.w, rela dilempari kotoran Unta oleh kaum Quraisy demi teguhnya dalam mengagungkan kitab Al-Quran. Aku bertanya sekali lagi dalam hati kepada Allah.swt

“ ya allah…, andai saja aku bisa bertemu para nabi itu, terutama baginda Rasulullah, aku ingin memeluknya dengan erat, menangis dipundak mereka, aku punya banyak pertanyaan untuk mereka.., bagaimana mereka punya keteguhan hati dalam kebenaran, tidak pernah berputus asa, tidak pernah mengeluh, dan memiliki keyakinan kuat. aku ingin mempunyai sifat seperti mereka, walau aku adalah manusia biasa. Bukan Nabi.

“ ya Allah.., kalau Engkau mengizinkan permohonan hamba, sampaikan doa dan salam kagumku ini untuk mereka. sampaikan sholawat-sholawatku ini untuk Rasulullah s.a.w
~ aaamiiin